Panas atau Es? Mana yang Lebih Baik untuk Rasa Sakit Anda?
Pernahkah Anda merasa sakit atau nyeri dan bertanya-tanya, “Haruskah saya menggunakan kompres panas atau es?” Di sini kami akan menjelaskan situasi mana yang membutuhkan panas dan mana yang membutuhkan es, serta apa yang harus dilakukan jika tidak ada yang membantu.
Pertama, aturan umumnya adalah menggunakan es untuk cedera akut baru yang kurang dari 6 minggu dan panas untuk cedera lama yang telah berlangsung selama lebih dari 6 minggu. Alasannya adalah es menyempitkan pembuluh darah, menghilangkan rasa sakit dan mengurangi peradangan, di mana Anda butuhkan untuk cedera baru. Panas, di sisi lain, meningkatkan aliran darah untuk mengendurkan otot yang tegang dan persendian yang sakit. Panas dapat meningkatkan peradangan pada cedera tertentu, jadi hubungi kami jika Anda tidak yakin mana yang harus digunakan untuk cedera tertentu.
Panas sering kali paling baik untuk:
- Radang sendi
- Sakit kepala akibat leher tegang
- Tegang otot
- Tendinosis
- Meredakan ketegangan otot dan keseleo setelah peradangan teratasi
Es paling baik untuk:
- Cedera baru
- Tegang dan keseleo
- Cedera olahraga
- Sakit kepala berdenyut
- Serangan asam urat
- Tendinitis (umumnya di bahu, siku, lutut, dan pergelangan tangan)
Penggunaan Panas dan Es
Sekantong kacang polong atau jagung beku bisa menjadi kompres es yang bagus untuk ditempelkan di area cedera. Sebaliknya, mandi air hangat, kompres panas, atau bantalan pemanas dapat digunakan sebagai terapi panas.
Berikan panas atau es selama 20 menit setiap kali, istirahat setidaknya 20 menit di antara sesi. Angkat pemanas atau es jika terasa tidak nyaman dan jangan tempelkan es langsung ke kulit, bungkus dengan kain atau handuk tipis.
Ketika Nyeri Tidak Kunjung Membaik
Jika terapi panas atau es di rumah tidak memperbaiki kondisi Anda, hubungi kami. Kami akan menjadwalkan Anda untuk melihat apakah kami dapat membantu.